JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga bulan ke depan, 25.000 desa terpencil di Indonesia akan terhubung dengan saluran telepon. Demikian janji Menteri Komunikasi dan Informasi yang baru, Tifatul Sembiring.
"Ya, target kita dalam seratus hari ini adalah 25.000 desa berdering," kata Tifatul kepada wartawan usai memberikan sambutan pada acara Pesta Blogger 2009 di Jakarta, Sabtu (24/10).
Tifatul menambahkan, Indonesia masih berusaha mengejar kekurangan layanan dasar ini sesuai standar Universal Service Obligation atau USO. Saat ini, Indonesia baru memenuhi 46 persen permintaan sambungan telepon fixed dari PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) untuk tingkat kecamatan dan 16 persen tingkat desa. Adapun untuk sambungan mobile dari Telkomsel, Indonesia baru memenuhi 69 persen layanan tingkat kecamatan dan 54 persen di level desa.
"Sesuai standar minimum (USO) itu, kita harus memenuhi 4.217 kecamatan atau 32.874 desa. Jadi dalam seratus hari ini Presiden memberikan target harus terwujud 25.000 desa berdering," lanjut menteri asal Bukittinggi tersebut.
Penyambungan sarana telekomunikasi ini nantinya akan diprioritaskan pada daerah-daerah terpencil yang masih sulit dijangkau oleh sarana transportasi.
Tifatul menambahkan, Indonesia masih berusaha mengejar kekurangan layanan dasar ini sesuai standar Universal Service Obligation atau USO. Saat ini, Indonesia baru memenuhi 46 persen permintaan sambungan telepon fixed dari PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) untuk tingkat kecamatan dan 16 persen tingkat desa. Adapun untuk sambungan mobile dari Telkomsel, Indonesia baru memenuhi 69 persen layanan tingkat kecamatan dan 54 persen di level desa.
"Sesuai standar minimum (USO) itu, kita harus memenuhi 4.217 kecamatan atau 32.874 desa. Jadi dalam seratus hari ini Presiden memberikan target harus terwujud 25.000 desa berdering," lanjut menteri asal Bukittinggi tersebut.
Penyambungan sarana telekomunikasi ini nantinya akan diprioritaskan pada daerah-daerah terpencil yang masih sulit dijangkau oleh sarana transportasi.
0 komentar:
Posting Komentar